KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
1. PENGERTIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat hutang berjangka
waktu panjang (umumnya lebih dari sepuluh tahun). Nilai pasar dari suatu
obligasi ini sangat dipengaruhi oleh suku bunga dimana memerlukan pembayaran
bunga secara berkala, jika suku bunga meningkat biasanya nilai pasar dari
obligasi akan turun, sebaliknya jika suku bunga menurun, maka harga pasar
obligasi akan meningkat, karena investor akan memilih obligasi daripada
menanamkan modalnya di bank.
Contoh soal :
1. Pada tanggal 01 Juni 1990 dibeli 60
lembar obligasi darai PT.SEJAHTERA yang mempunyai nilai nominal Rp 100.000
setiap lembar, dengan harga kurs 102%. Biaya provisi dan materai sebesar Rp
30.000. Bunga obligasi sebesar 12% setahun dan di bayarkan tiap-tiap tanggal
1/4 dan tanggal 1/10. Dari transaksi ini dapat dibuat perhitungan jumlah
pembelian sebagai berikut
Harga kurs =102% x 60 x Rp
100.000
= Rp
6.120.000
Biaya provisi dan
materai
=
Rp 30.000
Nilai investment in
bond
= Rp
6.150.000
Bunga berjalan 2 bulan (dari 1/4 dan 1/6 1990= 2/12 x
12% xRp100.000
= Rp 120.000
Dibayar
tunai .
= Rp 6.270.000
Jurnal: Investment in bond Rp 6.150.000
Interest earned Rp
120.000
Cash Rp 6.270.000
Penerbit obligasi
Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri
atas :
- Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
- Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintahh dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah
- Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah. Di indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)
- Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
- Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
- Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi
2. AKUNTANSI UNTUK
PENERBITAN OBLIGASI
·
Proses penerbitan obligasi
Pada penjualan obligasi
pemerintah biasanya melalui proses lelang. Penarikan atau Penebusan Obligasi
dilakukan jika suku bunga pasar terus mengalami penurunan. Obligasi lama
ditarik lalu menerbitkan Obligasi baru dengan tujuan penghematan beban bunga
yang harus dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi.
Pada saat penarikan
obligasi umumnya harga penarikan lebih tinggi dari harga nominal. Perhatikan
hukum berikut :
"Harga penarikan > nilai buku = kerugian
penarikan
Harga penarikan < nilai buku = keuntungan penarikan "
Harga penarikan < nilai buku = keuntungan penarikan "
Menghitung Nilai buku Obligasi.
Untuk menghitung nilai buku obligasi perhatikan 2 cara
berikut :
1. Nilai nominal obligasi - Disagio yang belum
diamortisasi
2. Nilai nominal obligasi + Agio yang belum diamortisasi.
2. Nilai nominal obligasi + Agio yang belum diamortisasi.
Contoh soal :
1. Perusahaan mengeluarkan
obligasi dengan nilai nominal Rp. 100.000.000 Pada tanggal 1 Desember 2006.
Perusahaan menarik obligasi tersebut denan kurs 105. Agio yang belum
diamortisasi per 1 Des 2006 Rp. 4.125.000"
Jawab :
Harga penarikan = (105/100) × Rp.100.000. 000 = Rp. 105.000.000
Harga penarikan = (105/100) × Rp.100.000. 000 = Rp. 105.000.000
Nilai buku obligasi = nominal obligasi + agio yang belum
diamortisasi
100.000.000 + 4.125.000 = Rp 104.125.000
100.000.000 + 4.125.000 = Rp 104.125.000
Maka :
105.000.000 > 104.125.000 ( selisih 875.000)
105.000.000 > 104.125.000 ( selisih 875.000)
Harga penarikan > nilai buku obligasi = kerugian
Jurnal akuntansi untuk mencatat penarikan obligasi tersebut adalah :
Hutang obligasi (D) 100.000.000
Agio obligasi (D) 4.125.000
Kerugian penarikan(D) 875.000
Kas (K) 105.000.000
Agio obligasi (D) 4.125.000
Kerugian penarikan(D) 875.000
Kas (K) 105.000.000
Nama : ALAN KURNIAWAN
NPM : 10215444
Kelas : 1EA25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar