Rabu, 30 Desember 2015

MANUSIA DAN KEGELISAHAN



Nama : Alan Kurniawan
Kelas : 1EA25
NPM   : 10215444

ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

KEGELISAHAN DAN SUMBER-SUMBERNYA
        Pada prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Kegelisahan disini diartikan suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada hakekatnya kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang dalam keadaan yang tak terpuaskan.
            Banyak orang yang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai “kawan akrab” yang member stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindaran disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya.

Kegelisahan dan kompleks manusia
            Motif-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku tidak timbul dan dapat mencapai pemuasan dengan cara yang yang sederhana. Sebaiknya motif-motif itu terjadi dalam keadaan ruwt, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan. Motif yang berbeda-beda bersaing satu sama lain, dan pemuasan terhadap motif pertama akan diusul dengan datangnya motif yang lain.

Kegelisahan dan kondisi lingkungan
            Pemuasan yang menyeluruh pada suatu motif juga hampir tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya bias dicapai menyeluruhjika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita. Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tidak tersedia untuk memuaskan rasa lapar, karena orang itu tak mampu membelinya , atau kawan-kawan orang itu tidak memperhatikannya atau mengaguminya.

Kegelisahan dan ketidakmampuan penyesuaian bertindak
            Alasan ketiga terjadinya kegelisahan yang tak terelakkan ialah kenyataan bahwa pencapaian tujuan tergantung pada keefektifan dalam penyesuaian; hasil hanya dapat dicapai jika seseorang mempunyai kebiasaan yang sesuai untuk memanipulasi lingkungan. jika tidak demikian akan serupa dengan seseorang  yang ingin menjadi dokter tapi tidak tidak lulus SMA PASPAL, ingin menjadi seseorang maradona tetapi mempunya kaki bengkok.

Keadaan fisik
            Keadaan fisik merupakan factor yang utama sebagai kegelisahan manusia. Sejak bayi lahir ia selalu menghadapi kenyataan bahwa ia selalu terhalang keinginannya karena sebab-sebab fisik. Bayi tidak mempunyai koordinasi otot untuk mengatasi halangan fisik, alat panca indra dan intelektualnya belum berkembang, bahkan ia tak dapat memperhitungkan jarak suatu obyek dan ia sendiri.

MAKNA KEGELISAHAN
            Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Gelisah artinya rasa tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.
            Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahaan. Kegelisahaan ini; apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahaan (anxiety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.

MAKNA KETERASINGAN
            Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain.
            Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia . sebentar atau lama orang pernah menngalami hidup dalam keterasingan , sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

MAKNA KESEPIAN
            Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi.

MAKNA KETIDAKPASTIAN
            Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Sumber :

Joko Tri Prasetya, Drs., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta 2013


Rabu, 23 Desember 2015

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB



Nama : Alan Kurniawan
Kelas : 1EA25
NPM   : 10215444

ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
        Pengertian yang  kita peroleh sehari-sehari untuk kata “pertanggungjawaban” dari kata “tanggung jawab” yaitu beban psikis (kejiwaan) yang melandasi pelaksanaan kewajiban (atau dalam melakukan kewajiban) dari tugas tertentu.
            Kesanggupan seseorang terhadap suatu tugas wajib atau kemudian disebut kewajiban, akan berakibat suatu celaan atau menerima akibat tertentu jika tidak dilaksanakan. Apabila meninggalkan tugas wajib dapat diartikan melupakan kewajiban atau tak bertanggung jawab .

Dalam agama islam ada tugas yang bersifat :
1.)  Wajib (fardhu), artinya suatu tugas yang “harus” dilaksanakan, atau tugas yang tidak boleh ditinggalkan kalau tidak dikerjakan menerima sanksi berupa “dosa” bahkan dapat dianggap maninggalkan perintah “Allah”.
2.)  Sunnah, artinya tugas atau perintah Allah, yang bila dikerjakan mendapat pahala, sedang jika tidak dikerjakan tidak berdosa.

MAKNA TANGGUNG JAWAB
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya.
            Anda seorang mahasiswa, kewajiban anda adalah belajar.bila anda belajar maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda. Berarti pula anda telah bertanggung jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu, bagaimana kegiatan belajar anda, itulah kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C, atau B maka nilai C atau B itulah kadar pertanggungjawaban anda.
            Anda malas belajar, dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan alesan capek, segan dan lain-lain. Padahal anda menghadapi ujian. Itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda, berarti pula anda tidak bertanggung jawab.

MAKNA PENGABDIAN
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau sesuatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
            Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja dari pagi sampai sore hari di beberapa tempat untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga karena kasih sayang kita kepada keluarga.
            Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, ibu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.

a.)  Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga
Ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian, berarti kasih sayang itu palsu atau semu.

b.)  Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain , karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa. Ia akan ditertawakan oleh masyarakat. Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyrakat lingkungannya.
           
c.)   Pengabdian kepada negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga Negara suatu bangsa. Karena itu seseorang wajib mencitai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan Negara dalam kehidupan.

d.) Pengabdian kepada tuhan
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai ciptaan tuhan manusia wajib mengabdi kepada tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

MAKNA KESADARAN
            Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa. Tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti, misalnya rakyat telah sadar akan politik.
            Jadi kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah tentang apa yang telah dikerjakan.
            Seperti halnya guru isa yang mengambil barang-barang sekolah untuk dijual karena dorongan kebutuhan rumah tangga. Sebenernya ia berbuat itu dengan kesadaran bahwa hal tersebut salah, tetapi tetap dilakukannya. (jalan tak ada ujung).

MAKNA PENGORBANAN
            Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara ikhlas : harta benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.

Sumber :

Joko Tri Prasetya, Drs., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta 2013

Rabu, 16 Desember 2015

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



Nama : Alan Kurniawan
Kelas : 1EA25
NPM   : 10215444

ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI   
Ideology menurut William (1959) mengandung dua hal yaitu: (1) unsur-unsur filsafat yang digunakan, atau unsur-unsur yang digunakan sebagai dasar suatu kegiatan, dan (2) pembenaran intelektual unutk seperangkat norma-norma.
Bagi masyarakat ideology tersusun dari tiga unsur yaitu:
Pandangan hidup
Nilai-nilai dan
Norma-norma
Pandangan hidup cenderung dikaitkan oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran ata rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup memberi semangat pada nilkai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk hamper seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum.
Ideology tidak digunakan untuk hubungan individu tetapi untukhal yang lebih luas, seperti ideology Negara, masyarakat atau kelompok tertentu. Ideology sebagai pedoman hidup merupakan cita-cita yang ingin dicapai banyak individu di dalam masyarakat.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkangdung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya, pandangan hidup sesuatu bangsa adalah suatu kristalisasi sari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya. Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa meruopakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelas tarian suatu bangsa. Kita merasa sangat bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini, dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita, yang kemudian kita namakan Pancasila.

MAKNA CITA-CITA
Pandangan hidup terdiri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Daloam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.
Cita adalah hati: cita-cita adalah suatu keinginan yang terkandung di dalam hati. Karena itu cita-cita juga berarti angan-angan, keinginan, harapan, atau tujuan.
Cita-cita tak dpat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena tanpa cita-cita berarti manusia tanpa dinamika. Tak ada dinamika berarti tak ada kemajuan dan hidup asal hidup saja, statis.
Keinginan ada yang baik dan adayang buruk. Keinginan yang baik bersifat luhur. Keinginan itu dicapai dengan tidak merugikan orang lain. Keinginan buruk adalah keinginan yang dapat merugikan orang lain.
Ada tiga kategori keadaan hati seseorang: keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Orang yang berhati lunak dalam usaha encapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.  Orang yang behati lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi.

MAKNA KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita hatus melihat dari tiga segi yaitu manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagi makhluk Tuhan. Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik-buruk. Yang menentukan baik-buruk itu suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baiak atau tidak.
Demikian pula suara hati masyarakat, yang menentukan baik-buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemsyarakatan.
Sebagi makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu mebisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi untuk mengukur perbuatan baik-buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hokum agama atau
hukumTuhan.

Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun, berbahasa baik, bertingkahlaku baik, ramah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

MAKNA SIKAP HIDUP
Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negative, bisa aptis, atau sikap optimis atau pesimis, bergantung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Setiap manusia memiliki kadar sikap. Kadar sikap yang dimiliki manusia satu sama lain tidak sama. Sikap orang dapat berubah sekonyong-konyong karena situais dan kondisi lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia ada beberapa sikap etis dan sikap non etis. Sikap etis ini disebut sikap positif, sedangkan sikap non etis disebut sikap negative. Ada tujuh sikap etis yaitu : sikap lincah, sikap tenang, sikao halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah
hati, dan sikap bangga.

Sikap non etis atau sikap negative. Sikap non etis ialah; sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, dan sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik diri sendiri maupun kemajuan bangsa.
Dalam rangkah menciptakan keadilan social bagi bangsa Indonesia, yang pada hakikatnya menciptakan kesejahteraan, kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah berusaha menanamkan sikap-sikap positif bagi bangsa Indonesia. Sikap-sikap itu antara lain: sikap suka bekerja keras, sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap suka menolong, dan sikap menghargai pendapat orang lain.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan rohani dan jasmani. Itu berguna bagi perorangan, kelompok atau masyarakat, bahkan Negara.
Semua perbuatan, tingkah laku antara aturan-aturan bagi Negara dan juga Undang-Undang serta peraturean-peraturan harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang sudah dirumuskan.
Pandangan hidup adalah juga filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja. Pandangan hidup dimiliki oleh semua orang atau semua golongan.
Pandangan hidup bagi orang Indonesia artinya : “bagi seluruh warganya : falsafah Negara yaitu Pancasila meskipun mungkin secara perorangan dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnya menyimpang dari sifat pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa, sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab tetapi ia masih dianggap warga Negara yang berpancasilais. Kecuali ia diketahui oleh pihak berwajib bahwa tindakan-tindakannya menyimpang atau melawan Pancasila seperti ; memalsu tanda tangan atasan, mengambil uang kantor atau kumpulan organisasi untuk kepentingan sendiri dan sebagainya.
Jadi pandangan hidup dapat merupakan keseluruhan garis kecenderungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupannya.


Sumber :

Joko Tri Prasetya, Drs., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta 2013