Rabu, 11 November 2015





Nama : Alan Kurniawan
Kelas : 1EA25
NPM   : 10215444


ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN KESUSASTRAAN
PENDEKATAN KESUSASTRAAN

            IBD, yang semujla ditemukan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities, istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi., lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
            Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat,teologi,seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra,sejarah,cerita rakyat,dan sebagainya. Pada pokonya semua mempelajari manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
            Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities . ini terjadi Karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan,dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Disbanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
            Hampir disetiap jaman,sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alas an pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya dalam memahami dirinya sendiri, yang kemudia melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudia melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah salah satu. Pernyataan inilah yang memudahkan sastra berkomunikasi .

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

            Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi,, istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, Novel, atau cerita pendek
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.    Prosa lama meliputi
1.     Dongeng
2.     Hikayat
3.     Sejarah
4.     Epos
5.     Cerita pelipur lara
B.    Prosa baru meliputi
1.     Cerita pendek
2.     Roman/novel
3.     Biografi
4.     Kisah
5.     Otobiografi

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

            Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:

1. PROSA FIKSI MEMBERIKAN KESENANGAN
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau peristiwa kejadian yang dikisahkan.

2. PROSA FIKSI MEMBERIKAN INFORMASI
       Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi.

3. PROSA FIKSI MEMBERIKAN WARISAN KKULURAL
Prosa fiksi dapat menstimuli,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. PROSA MEMBERIKAN KESEIMBANGAN WAWASAN
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Sumber : Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1991). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar