SISTEM
INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL
Kelompok 3
Disusun Oleh :
Ade
Irma Suriani
Alan
Kurniawan
Butsainah
Taqqiyyah
Nadiva
Latexora
Ridwan
Habibi
Wahyu
Prasetyo
4EA26
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Lingkungan
pemasaran berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu
lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional
dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari
persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas
pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi
secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif
dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya,
atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran.
Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk,
iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas
alat pemasaran mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. RISET
PEMASARAN
Riset
pemasaran sebagai perancang, pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan
secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang
dihadapi perusahaan.
a) Penyedia
jasa riset pemasaran.
Perusahaan
dapat memperoleh sistem pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan
besar mempunyai departemen risiseet pemasaran tersendiri.
Perusahaan-
perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melakukan
riset dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau, seperti berikut :
1. Menugaskan
mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan dan menjalankan
proyek sistem pemasaran.
2. Menggunakan
internet : perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang banyak sekali dengan
biaya sangat kecil.
3. Mengamati
para pesaing : banyak perusahaan kecil yang secara rutin mengunjungi para
pesaing- pesaingnya.
Perusahaan
biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar 1% sampai 2% dari penjual
tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan untuk membeli jasa
dari luar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran terbagi menjadi tiga kelompok:
1. Perusahaan
riset jasa – sindikasih : perusahaan- perusahaan ini mengumpulkan
informasi perdagangan dan konsumen yang kemudian dijual dengan
menggunakan uang jasa (fee). Contoh Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2. Perusahaan
riset pemasaran sesuasi pesanan : perusahan- perusahan ini dipakai
untuk menghasilkan riset khusus. Mereka merancang penelitian itu dan
melaporkanhasil-hasil temuannya.
3. Perusahaan
riset pemasaran lini- terspesialisasi : perusahaan ini member jasa riset
yang terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan, yang
menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
B. PROSES
RISET PEMASARAN
Riset
pemasaran yang efektif melibatkan lima langkah :
1. Mendefinisikan
masalah, alternatife keputusan, dan tujuan riset.
Manajer
pemasaran hars berhati- hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu
luas atau terlalu sempit kepada perisetan pemasaran.
2. Menyusun
Rencana Riset.
Tahap
kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien
untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu
mengetahui biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan
rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset,
instrument riset, rencana pengambilan sampel dan metode kontak.
Pendekatan
Riset Data Primer dapat dikumpulkan dengan beberapa cara melalui:
1) Riset
observasi
Data
segar dapat dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.
2) Riset
kelompok focus
Kelompok
focus adalah kumpulan dari 6-10 orang yang diundang untuk menghabiskan waktu
beberapa jam bersama dengan orang moderator terlatih untuk membahas produk,
jasa (layanan), organisasi, atau entitas pemasaran lainnya.
3) Riset
survey
Survei paling
sesuai untuk riset deskriptif. Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari
pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan orang serta untuk mengukur besarannya
dalam populasi secara umum.
4) Data
perilaku
Para
pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan di
toko, pembelian melalui catalog, dan basis data pelanggan.
5) Data
eksperimen
Riset
eksperimen adalah untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan
penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
6) Mengumpulkan
informasi
Tahap
pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat
berkat computer dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan
wawancara dari lokasi yang terpusat.
7) Menganalisis
informasi
Langkah
selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi
frekuensinya. Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model
keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
8) Menyajikan
hasil temuan
Peneliti
harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen.
9) Mengambil
keputusan
Para
manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu
bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.
C. MENGATASI
HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN
Walaupum
pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkan
secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan:
a. Konsepsi
riset pemasaran yang sempit.
Banyak
manajer memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta.
Sebagai akibatnya, bila fakta hasil tremuan itu ternyata tidak berguna,
pendapat manjemen mengenai keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat.
b. Periset
pemasaran yang tidak cakap.
Manajer
mempekerjakan periset pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang
lemah dan ketidakadaan kreatifitas menyebabkan hasil kerja peneliti itu kurang
mengesankan. Hasil yang mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk
manajemen terhadap riset pemasaran.
c. Kurangbaik
dalam menempatkan masalah.
d. Hail
temuan riset pemasaran tang terlambat da terkadang salah.
Para
manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin
minginginkan hasilnya besok. Namun riset pemasaran yang baik perlu waktu dan
uang (biaya). Para manajer kecewa bila riset pemasaran terlalu mahal atau
memakan terlalu banyak waktu.
e. Perbedaan
kepribadian dan penyajian.
Perbedaan
antara gaya manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering
menghambat terciptanya hubungan yang produktif. Tetapi, dalam perusahaan yang
lebih progresif, semakin banyak para periset pemasaran dimasukkan sebagai
anggota tim manajeman produk, akan berpengaruh atas strategi pemasaran terus
bertambah.
D. TINJAUAN
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem
informasi manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan
(storing), mendapatkan kembali, dan melaporkan data-data yang relevan mengenai
pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan dan pesaing.
Tujuan
dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah member para manajer dan pengambil
keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan,
pesaing, dan operasi perusahaan. SIM suatu perusahaan seharusnya mencakup ruang
lingkup yaitu :
1. Agenda
Subjek Informasi
Kategori
|
Cakupan
|
1. Pasar
2. Persaingan
3. Mata uang asing
4. Informasi yang
memberi petunjuk
5. Informasi sumber
daya
6. Kondisi umum
|
Perkiraan permintaan, perilaku konsumen, produk, saluran.
Korporasi, bisnis, fungsional strategi, perencanaan.
Neraca pembayaran, tingkat suku bunga, harapan para
analisis.
Hukum, regulasi, peraturan pajak, pendapatan, deviden di
Negara tuan rumah dan Negara asal.
Ketersediaan manusia, keuangan, informasi, dan sumber
fisik.
Keseluruhan lingkungan sosiobudaya, politik, teknologi.
|
2. Modus
Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveilance and Search).
Secara
keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :
·
Sistem yang efisien dan efektif yang
dapat menapis dan meyarikan sumber-sumber yang dipublikasikan dan jurnal-jurnal
teknis di Negara tempat kantor pusat berada seperti halnya di seluruh Negara
tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada.
·
Secara harian menapis, menerjemahkan,
menyarikan, meningkatkan, dan masukan informasi secara elektronik ke dalam
sistem intelijen pasar.
·
Perluasan cakupan informasi terhadap
wilayah dunia lainnya.
3. Sumber
Informasi Pasar
·
Manusia sebagai sumber
Sumber
eksternal yang paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di
luar negeri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif ini
kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan distributor, konsumen,
pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah.
·
Persepsi Langsung
Persepsi
langsung melibatkan semua panca indera. Itu berarti penglihatan, perasaan,
pendengaran, penciuman atau selera sebagai satu kesatuan untuk mengetahui apa
yang sedang terjadi di Negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dari
tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu tertentu.
E. RISET
PEMASARAN GLOBAL
Cara
untuk melakukan riset yaitu :
1. Mendesain
dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2. Menggunakan
perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.
Proses
pengumpulan data dan mengubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat
dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu :
1. Mengidentifikasi
permasalahan riset.
2. Mengembangkan
rencana riset.
3. Mengumpulkan
data.
·
Data sekunder
·
Data primer dan riset survey
·
Pengambilan sample adalah pemilihan
subset atau kelompok dari suatu populasi yang mewakili suatu populasi. Dua
metode dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah
pengambilan sample probabilitas dan non probabilitas.
Tiga
karakter kunci dari sample probabilitas menentukan ukuran sample :
·
Kesalahan pengambilan sample yang
dimungkinkan (e).
·
Tingkat kepercayaan yang diinginkan
dalam hasil sample. Kepercayaan biasanya dikehendaki pada tingkat 99% dan
dinyatakan sebagai standar kesalahan (t).
·
Jumlah variasi dalam karakteristik yang
diukur, yang lebih dikenal dengan standar deviasi (s).
Rumus
untuk menghitung banyaknya sampel adalah :
4. Menganalisis
data riset.
·
Analisis pola permintaan
·
Pengukuran elastisitas pendapatan
·
Perkiraan dengan analogi
·
Analisis perbandingan
·
Analisis kelompok
5. Menyajikan
hasil penemuan.
F. ISU
– ISU TERKINI DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL
1. Kendali
kantor pusat atas riset pemasaran global.
Isu
penting untuk perusahaan global adalah dimana meletakkan kendali dari kemampuan
organisasi riset. Perbedaan antara perusahaan multinasional, polisentris dan
global, dan perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas.
2. Sistem
ekonomi pemasaran sebagai asset strategis.
Batas-batas
antara perusahaan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan pemasaran secara
historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan melewati batas-batas
tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga menghilang,
sehingga menyebabkan orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional mengenai
pemasaran sebagai bidang fungsional berbeda di dalam perusahaan menjadi suatu
pandangan yang ketinggalan jaman.
G. PENDEKATAN
TERPADU UNTUK PENGUMPULAN
INFORMASI.
Tujuan
kegiatan ini yang dikenal dengan istilah inteligen terorganisasi adalah untuk
mensistensi pengumpulan dan penganalisasian inteligen kompetitif agar dapat
memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan.
1. Potensi
pasar wilayah
Perusahaan-perusahaan
menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran
pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Ada dua metode
utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu metode
pembentukan pasar (the market buildup method) yang digunakan
khususnya oleh para perusahaan dan metode indeks berbagai faktor(the multiple
factor index method) yang digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen
atau barang konsumsi.
2. Metode
Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)
Metode
pembentukan pasar memerlukan pengidentifikasian seluruh calon pembeli di masing-masing
pasar dan pengestimasian potensi pembelian mereka. Metode ini memberikn hasil
yang akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yang
baik atas apa yang akan mereka beli. Metode yang efisien untuk mengestimasi
potensi pasar wilayah adalah menggunakan Sistem SIC atau Sistem Klasifikasi
Industri Standar.
3. Metode
Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Index Method)
Seperti
para pemasar bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi
pasar wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu
banyak sehingga sulit di daftar. Dengan demikian, metode yang paling umum
digunakan di pasar konsumen adalah metode indeks yang sederhana.
Banyak
perusahaan menghitung indeks wilayah jenis lain sebagai pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya pemasaran.
H. PENJUALAN
INDUSTRI DAN PANGSA PASAR
Selain
memperkirakan potensi total dan potensi wilayah, perusahaan perlu mengetahui
penjualan industri actual yang terjadi di pasarnya. Tugas itu berarti
mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.
Asosiasi
perdagangan industri akan sering mengumpulkan dan menerbitkan penjualan
industri total, meskipun biasanya ia tidak menyusun daftar penjualan
masing-masing perusahaan secara terpisah. Dengan menggunakan informasi itu,
masing-masing perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya terhadap industri
keseluruhan.
I. MENGESTIMASI
PERMINTAAN YANG AKAN DATANG
Sangat
sedikit produk atau jasa yang mudah untuk dibuat ramalannya. Dari yang sedikit
itu umumnya adalah produk yang level atau kecenderungan absolutnya relative
konstan dan yang tidak mengalami persaingan (perusahaan penyedia jasa umum)
atau produk yang menghadapi persaingan yang stabil (oligopoli murni). Di
kebanyakan pasar, permintaan total dan permintaan per perusahaan tidak stabil,
dan ramalan yang baik menjadi faktor kunci bagi keberhasilan perusahaan.
Semakin tidak stabil permintaan, semakin penting ketepatan peramalan dan
semakin teliti prosedur peramalannya.
1. Survey
maksud pembeli
Meramal
adalah seni untuk mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam
kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, para pembeli harus
disurvei. Survey maksud pembeli sangat berguna untuk mengestimasi permintaan
sejumlah produk industri, barang konsumsi tahan lama, pembelian produk yang
memerlukan perencanaan sebelumnya serta produk baru. Nilai penting survey
maksud pembeli meningkat asalkan biaya untuk mencapai pembeli rendah,
pembelinya sedikit, pembeli mempunyai maksud yang jelas, pembeli menerapkan
maksudnya dan pembeli bersedia mengungkapkan maksudnya.
2. Gabungan
pendapat tenaga penjual
Perusahaan
dapat meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan di masa
depan. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan estimasi yang dibuat oleh
tenaga penjualnya tanpa melakukan beberapa penyesuaian. Mereka sering tidak
memperhatikan perkembangan perekonomian yang lebih besar dan tidak mengetahui
bahwa rencana pemasaran perusahaan mereka akan mempengaruhi penjualan masa
depan di wilayah mereka. Mereka mungkin tidak mempunyai waktu ungtuk
mempersiapkan estimasi yang baik atau tidak menganggap hal tersebut sebagai
usaha yang bermanfaat.
3. Pendapat
pakar
Para
perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar yang mencakup dealer,
distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Banyak
perusahaan yang membeli ramalan ekonomi dan industri dari perusahaan pembuat
ramalan ekonomi yang terkenal. Kadang-kadang, para perusahaan akan mengundang
sekelompok pakar untuk membuat ramalan. Para pakar tersebut saling bertukar
pandangan dan menghasilkan estimasi kelompok dan seorang analis akan
menggabungkan ke dalam estimasi tunggal. Alternatifnya, para pakar itu membuat
sejumlah estimasi dan asumsi individual yang dikaji oleh perusahaan tersebut,
kemudian direvisi. Berikutnya adalah putaran estimasi dan perbaikan metode.
4. Analisis
penjualan masa lalu
Analisis
runtut waktu (time series analysis) adalah berupa penguraian runtut waktu yang
lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musiman dan komponen tak teratur)
dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke masa depan.
Pelancaran
eksponensial adalah memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara
menggabungkan rata-rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini dengan
memberikan bobot yang lebih besar ke penjualan terkini. Analisis
permintaan statistikal adalah pengukuran level dampak masing-masing dari
serangkaian factor kausal (penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada
level penjualannya. Akhirnya, analisis ekonometrikadalah penyusunan
seperangkat persamaan yang menggambarkan sistem tertentu yang selanjutnya
menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah parameter secara statistik.
5. Metode
uji pasar
Bila
pembeli gtidak merencanakan pembeliann mereka secara seksama atau para pakar tidak
tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung perlu
dilakukan. Uji pasar langsung diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan
produk baru yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan
pemasaran berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu
lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional
dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari
persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas
pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi
secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif
dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya,
atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran.
Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk,
iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas
alat pemasaran mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar