Jumat, 23 November 2018

SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL


SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL




Kelompok 3

Disusun Oleh :

Ade Irma Suriani
Alan Kurniawan
Butsainah Taqqiyyah
Nadiva Latexora
Ridwan Habibi
Wahyu Prasetyo

4EA26


UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.     


BAB II
PEMBAHASAN
A.    RISET PEMASARAN
Riset pemasaran sebagai perancang, pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang dihadapi perusahaan.
a)      Penyedia jasa riset pemasaran.
Perusahaan dapat memperoleh sistem pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan besar mempunyai departemen risiseet pemasaran tersendiri.
Perusahaan- perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melakukan riset dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau, seperti berikut :
1.      Menugaskan mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan dan menjalankan proyek sistem pemasaran.
2.      Menggunakan internet : perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang banyak sekali dengan biaya sangat kecil.
3.      Mengamati para pesaing : banyak perusahaan kecil yang secara rutin mengunjungi para pesaing- pesaingnya.
Perusahaan biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar 1% sampai 2% dari penjual tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan untuk membeli jasa dari luar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran terbagi menjadi tiga kelompok:
1.      Perusahaan riset jasa – sindikasih : perusahaan- perusahaan ini mengumpulkan informasi perdagangan dan konsumen yang kemudian dijual dengan menggunakan uang jasa (fee). Contoh Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2.      Perusahaan riset pemasaran sesuasi pesanan : perusahan- perusahan ini dipakai untuk menghasilkan riset khusus. Mereka merancang penelitian itu dan melaporkanhasil-hasil temuannya.
3.      Perusahaan riset pemasaran lini- terspesialisasi : perusahaan ini member jasa riset yang terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan, yang menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
B.     PROSES RISET PEMASARAN
Riset pemasaran yang efektif melibatkan lima langkah :
1.      Mendefinisikan masalah, alternatife keputusan, dan tujuan riset.
Manajer pemasaran hars berhati- hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu sempit kepada perisetan pemasaran.
2.      Menyusun Rencana Riset.
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel dan metode kontak.
Pendekatan Riset Data Primer dapat dikumpulkan dengan beberapa cara melalui:
1)      Riset observasi
Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.
2)      Riset kelompok focus
Kelompok focus adalah kumpulan dari 6-10 orang yang diundang untuk menghabiskan waktu beberapa jam bersama dengan orang moderator terlatih untuk membahas produk, jasa (layanan), organisasi, atau entitas pemasaran lainnya.
3)      Riset survey
Survei  paling sesuai untuk riset deskriptif. Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan orang serta untuk mengukur besarannya dalam populasi secara umum.
4)      Data perilaku
Para pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan di toko, pembelian melalui catalog, dan basis data pelanggan.

5)      Data eksperimen
Riset eksperimen adalah untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
6)      Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat berkat computer dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan wawancara dari lokasi yang terpusat.
7)      Menganalisis informasi
Langkah selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi frekuensinya. Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
8)      Menyajikan hasil temuan
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
9)      Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.
C.     MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN
Walaupum pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkan secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan:
a.       Konsepsi riset pemasaran yang sempit.
Banyak manajer memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta. Sebagai akibatnya, bila fakta hasil tremuan itu ternyata tidak berguna, pendapat manjemen mengenai keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat.

b.      Periset pemasaran yang tidak cakap.
Manajer mempekerjakan periset pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang lemah dan ketidakadaan kreatifitas menyebabkan hasil kerja peneliti itu kurang mengesankan. Hasil yang mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk manajemen terhadap riset pemasaran.
c.       Kurangbaik dalam menempatkan masalah.
d.      Hail temuan riset pemasaran tang terlambat da terkadang salah.
Para manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin minginginkan hasilnya besok. Namun riset pemasaran yang baik perlu waktu dan uang (biaya). Para manajer kecewa bila riset pemasaran terlalu mahal atau memakan terlalu banyak waktu.
e.       Perbedaan kepribadian dan penyajian.
Perbedaan antara gaya manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering menghambat terciptanya hubungan yang produktif. Tetapi, dalam perusahaan yang lebih progresif, semakin banyak para periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota tim manajeman produk, akan berpengaruh atas strategi pemasaran terus bertambah.
D.    TINJAUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem informasi manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan (storing), mendapatkan kembali, dan melaporkan data-data yang relevan mengenai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan dan pesaing.
Tujuan dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah member para manajer dan pengambil keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM suatu perusahaan seharusnya mencakup ruang lingkup yaitu :
1.      Agenda Subjek Informasi
Kategori
Cakupan
1.      Pasar

2.      Persaingan

3.      Mata uang asing

4.      Informasi yang memberi petunjuk


5.      Informasi sumber daya

6.      Kondisi umum
Perkiraan permintaan, perilaku konsumen, produk, saluran.
Korporasi, bisnis, fungsional strategi, perencanaan.
Neraca pembayaran, tingkat suku bunga, harapan para analisis.
Hukum, regulasi, peraturan pajak, pendapatan, deviden di Negara tuan rumah dan Negara asal.
Ketersediaan manusia, keuangan, informasi, dan sumber fisik.
Keseluruhan lingkungan sosiobudaya, politik, teknologi.


2.      Modus Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveilance and Search).
Secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :
·         Sistem yang efisien dan efektif yang dapat menapis dan meyarikan sumber-sumber yang dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di Negara tempat kantor pusat berada seperti halnya di seluruh Negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada.
·         Secara harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, meningkatkan, dan masukan informasi secara elektronik ke dalam sistem intelijen pasar.
·         Perluasan cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.

3.      Sumber Informasi Pasar
·         Manusia sebagai sumber
Sumber eksternal yang paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negeri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif ini kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah.
·         Persepsi Langsung
Persepsi langsung melibatkan semua panca indera. Itu berarti penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman atau selera sebagai satu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dari tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu tertentu.
E.     RISET PEMASARAN GLOBAL
Cara untuk melakukan riset yaitu :
1.      Mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2.      Menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.
Proses pengumpulan data dan mengubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu :
1.      Mengidentifikasi permasalahan riset.
2.      Mengembangkan rencana riset.
3.      Mengumpulkan data.
·         Data sekunder
·         Data primer dan riset survey
·         Pengambilan sample adalah pemilihan subset atau kelompok dari suatu populasi yang mewakili suatu populasi. Dua metode dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah pengambilan sample probabilitas dan non probabilitas.
Tiga karakter kunci dari sample probabilitas menentukan ukuran sample :
·         Kesalahan pengambilan sample yang dimungkinkan (e).
·         Tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam hasil sample. Kepercayaan biasanya dikehendaki pada tingkat 99% dan dinyatakan sebagai standar kesalahan (t).
·         Jumlah variasi dalam karakteristik yang diukur, yang lebih dikenal dengan standar deviasi (s).
Rumus untuk menghitung banyaknya sampel adalah :
4.      Menganalisis data riset.
·         Analisis pola permintaan
·         Pengukuran elastisitas pendapatan
·         Perkiraan dengan analogi
·         Analisis perbandingan
·         Analisis kelompok
5.      Menyajikan hasil penemuan.

F.      ISU – ISU TERKINI DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL
1.      Kendali kantor pusat atas riset pemasaran global.
Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana meletakkan kendali dari kemampuan organisasi riset. Perbedaan antara perusahaan multinasional, polisentris dan global, dan perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas.
2.      Sistem ekonomi pemasaran sebagai asset strategis.
Batas-batas antara perusahaan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan pemasaran secara historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan melewati batas-batas tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga menghilang, sehingga menyebabkan orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional mengenai pemasaran sebagai bidang fungsional berbeda di dalam perusahaan menjadi suatu pandangan yang ketinggalan jaman.
G.    PENDEKATAN TERPADU UNTUK PENGUMPULAN INFORMASI.                  
Tujuan kegiatan ini yang dikenal dengan istilah inteligen terorganisasi adalah untuk mensistensi pengumpulan dan penganalisasian inteligen kompetitif agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan.
1.      Potensi pasar wilayah
Perusahaan-perusahaan menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu metode pembentukan pasar (the market buildup method) yang digunakan khususnya oleh para perusahaan dan metode indeks berbagai faktor(the multiple factor index method) yang digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen atau barang konsumsi.


2.      Metode Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)
Metode pembentukan pasar memerlukan pengidentifikasian seluruh calon pembeli di masing-masing pasar dan pengestimasian potensi pembelian mereka. Metode ini memberikn hasil yang akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yang baik atas apa yang akan mereka beli. Metode yang efisien untuk mengestimasi potensi pasar wilayah adalah menggunakan Sistem SIC atau Sistem Klasifikasi Industri Standar.
3.      Metode Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Index Method)
Seperti para pemasar bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi pasar wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu banyak sehingga sulit di daftar. Dengan demikian, metode yang paling umum digunakan di pasar konsumen adalah metode indeks yang sederhana.
Banyak perusahaan menghitung indeks wilayah jenis lain sebagai pedoman untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran.
H.    PENJUALAN INDUSTRI DAN PANGSA PASAR 
Selain memperkirakan potensi total dan potensi wilayah, perusahaan perlu mengetahui penjualan industri actual yang terjadi di pasarnya. Tugas itu berarti mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.
Asosiasi perdagangan industri akan sering mengumpulkan dan menerbitkan penjualan industri total, meskipun biasanya ia tidak menyusun daftar penjualan masing-masing perusahaan secara terpisah. Dengan menggunakan informasi itu, masing-masing perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya terhadap industri keseluruhan.
I.       MENGESTIMASI PERMINTAAN YANG AKAN DATANG
Sangat sedikit produk atau jasa yang mudah untuk dibuat ramalannya. Dari yang sedikit itu umumnya adalah produk yang level atau kecenderungan absolutnya relative konstan dan yang tidak mengalami persaingan (perusahaan penyedia jasa umum) atau produk yang menghadapi persaingan yang stabil (oligopoli murni). Di kebanyakan pasar, permintaan total dan permintaan per perusahaan tidak stabil, dan ramalan yang baik menjadi faktor kunci bagi keberhasilan perusahaan. Semakin tidak stabil permintaan, semakin penting ketepatan peramalan dan semakin teliti prosedur peramalannya.
1.      Survey maksud pembeli
Meramal adalah seni untuk mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, para pembeli harus disurvei. Survey maksud pembeli sangat berguna untuk mengestimasi permintaan sejumlah produk industri, barang konsumsi tahan lama, pembelian produk yang memerlukan perencanaan sebelumnya serta produk baru. Nilai penting survey maksud pembeli meningkat asalkan biaya untuk mencapai pembeli rendah, pembelinya sedikit, pembeli mempunyai maksud yang jelas, pembeli menerapkan maksudnya dan pembeli bersedia mengungkapkan maksudnya.
2.      Gabungan pendapat tenaga penjual
Perusahaan dapat meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan di masa depan. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan estimasi yang dibuat oleh tenaga penjualnya tanpa melakukan beberapa penyesuaian. Mereka sering tidak memperhatikan perkembangan perekonomian yang lebih besar dan tidak mengetahui bahwa rencana pemasaran perusahaan mereka akan mempengaruhi penjualan masa depan di wilayah mereka. Mereka mungkin tidak mempunyai waktu ungtuk mempersiapkan estimasi yang baik atau tidak menganggap hal tersebut sebagai usaha yang bermanfaat.
3.      Pendapat pakar
Para perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar yang mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Banyak perusahaan yang membeli ramalan ekonomi dan industri dari perusahaan pembuat ramalan ekonomi yang terkenal. Kadang-kadang, para perusahaan akan mengundang sekelompok pakar untuk membuat ramalan. Para pakar tersebut saling bertukar pandangan dan menghasilkan estimasi kelompok dan seorang analis akan menggabungkan ke dalam estimasi tunggal. Alternatifnya, para pakar itu membuat sejumlah estimasi dan asumsi individual yang dikaji oleh perusahaan tersebut, kemudian direvisi. Berikutnya adalah putaran estimasi dan perbaikan metode.
4.      Analisis penjualan masa lalu
Analisis runtut waktu (time series analysis) adalah berupa penguraian runtut waktu yang lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musiman dan komponen tak teratur) dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke masa depan.
Pelancaran eksponensial adalah memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan rata-rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini dengan memberikan bobot yang lebih besar ke penjualan terkini. Analisis permintaan statistikal adalah pengukuran level dampak masing-masing dari serangkaian factor kausal (penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada level penjualannya. Akhirnya, analisis ekonometrikadalah penyusunan seperangkat persamaan yang menggambarkan sistem tertentu yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah parameter secara statistik. 
5.      Metode uji pasar
Bila pembeli gtidak merencanakan pembeliann mereka secara seksama atau para pakar tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung perlu dilakukan. Uji pasar langsung diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan produk baru yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.


DAFTAR PUSTAKA
http://yurisan-mytugas.blogspot.com/2013/05/sistem-informasi-dan-riset-pasar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar